Minggu, 27 Mei 2012

Ukuran Beberapa Lapangan Olahraga

Lapangan Sepak Bola
Sketsa Lapangan Sepak Bola

Lapangan Bola Basket

Sketsa Lapangan Bola Basket

Lapangan Bulu Tangkis (Badminton)

Sketsa Lapangan Bulu Tangkis (Badminton)

Lapangan Bola Voli
Sketsa Lapangan Voli

Lapangan Futsal
Sketsa Lapangan Futsal

Lapangan Tenis
Sketsa Lapangan Tenis

Lapangan/Arena Tenis Meja
Arena Tenis Meja

Lapangan Atletik
Sketsa Lapangan Atletik

Lapangan Softball (Bola Kasti)
Sketsa Lapngan Softball (Bola Kasti)

Lapangan Tolak Peluru
Sketsa Lapangan Tolak peluru

Lapangan Lempar Cakram
Sketsa Lapangan Lempar Cakram










Peraturan Permainan Bola Basket

Peraturan Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang

Renang Gaya Bebas

Renang Gaya Bebas ( Crawl Stroke )

1. Gerakan kaki

Gerakkan kaki ke atas dan ke bawah secara bergantian (seperti orang yang sedang berjalan kaki), tetapi antara kaki dan paha dengan posisi lurus atau dengkul tidak boleh ditekuk. Gerakan ini dilakukan terus menerus. Perhatikan:
Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Jadi yang bergerak bukan lutut/kaki, melainkan pangkal paha/pinggul

2. Gerakan tangan
a. Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan agak berdekatan, tetapi tidak perlu menempel)
b. Kemudian tarik tangan kiri ke bawah, terus ditarik sampai ke belakang.
c. Kemudian angkat tangan kiri keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kiri tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kiri agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air).
d. Pada waktu tangan kiri diangkat keluar dari permukaan air, langsung gerakkan dan tarik tangan kanan ke bawah sampai ke belakang -sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah b-.
e. Kemudian angkat tangan kanan keluar dari permukaan air dan ayunkan tangan kanan tersebut sejauh mungkin ke depan (ketika tangan di atas permukaan air, siku tangan kanan agak ditekuk di dekat telinga. Kemudian diluruskan kembali dan diayunkan sejauh mungkin ke depan masuk ke permukaan air)-sama dengan gerakan tangan kiri pada langkah c-.
Ulangi langkah b – e di atas

Jadi urutan gerakan tangan gaya bebas :
Posisi Awal Kedua tangan lurus ke depan
- tarik tangan kiri mengayuh ke bawah sampai ke belakang
- setelah tangan kiri selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan kiri tersebut ke atas permukaan air dan ayunkan tangan kiri sejauh mungkin ke depan
- tarik tangan kanan mengayuh ke bawah sampai ke belakang
- setelah tangan kanan selesai mengayuh sampai ke belakang, angkat tangan ke atas permukaan air dan ayunkan tangan kanan sejauh mungkin ke depan
- begitu seterusnya
Perhatikan
Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian. Ketika tangan kiri selesai mengayuh dan mulai diangkat keluar dari dalam air, tangan kanan langsung masuk ke dalam air dan mengayuh ke belakang, begitu seterusnya.

3. Gerakan kombinasi tangan, kaki & mengambil nafas
Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas.
Pengambilan nafas dilakukan ketika tangan kiri sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air, sedangkan tangan kanan akan naik ke permukaan air. Pada saat itulah, gerakkan kepala ke kanan untuk ambil nafas.
Begitu juga bila Anda lebih suka bernafas ke kiri, yaitu dilakukan ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air.
Ketika mengambil nafas, kepala jangan diangkat ke atas, melainkan hanya menoleh ke samping kanan (atau boleh juga ke kiri ...pilih salah satu yang menurut Anda lebih nyaman)
Tips :
1) Kaki terus bergerak (tidak boleh berhenti), walau ketika sedang mengambil nafas.
2) Tangan kanan dan kiri bergerak terus secara bergantian (tanpa jeda /istirahat).
3) Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika akan menyentuh permukaan air. Jadi seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh permukaan air lebih dulu.
4) Ketika kepala menoleh ke kanan (atau ke kiri) untuk mengambil nafas, kemudian langsung secepatnya gerakkan kembali kepala ke dalam air. Jangan menunggu gerakan tangan kanan (tangan kiri) selesai.
5) Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil, pengambilan nafas dilakukan setelah 2 - 3 set gerakan tangan. Jadi jangan sekali gerakan tangan langsung mengambil nafas.
Perlengkapan renang yang biasa digunakan untuk belajar gaya Bebas:
a. Papan Pelampung
b. Hand Paddle

SEPAK BOLA

Permainan sepak bola dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk empat-persegi panjang dengan ukuran sebagai berikut :
* Panjang lapangan                                       : 100 - 110 m
* Lebar lapangan                                          : 64 - 75 m
* Daerah gawang                                          : 18,32 x 5,5 m
* Daerah hukuman / area finalty                     : 40,39 x 16,5 m
* Titik finalty                                                 : 11 m
* Jari-jari lingkaran tengah lapangan               : 9,15 m
Untuk dapat bermain diperlukan gawang dengan ukuran :
* Tinggi gawang                                            : 2,44 m
* Lebar gawang                                            : 7,32 m
TEKNIK DASAR PERMAINAN
A. Teknik dasar menendang bola
     1. Menendang dengan kaki bagian dalam
     2. Menendang dengan kaki bagian luar
     3. Menendang dengan punggung kaki / kura-kura kaki
B. Teknik dasar menghentikan bola
     1. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
     2. Menghentikan bola dengan punggung kaki
     3. Menghentikan bola dengan telapak kaki
     4. Menghentikan bola dengan paha atas
     5. Menghentikan bola dengan dada
C. Teknik kombinasi menendang dan menghentikan bola
D. Teknik menggiring / mendribble bola
Catatan;
1. Tiap tim berusaha mempertahan gawangnya
2. Tim yang menguasai bola berusaha untuk melakukan serangan sedangkan tim yang diserang ber
    usaha untuk melakukan  pertahanan
3. Tim dianggap menang jika mampu memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin

LOMPAT JAUH ( GAYA MENGGANTUNG )

Dalam penggunaan teknik lompat jauh yang sebenarnya, perbedaannya terletak pada teknik saat diudara, baik lompat jauh gaya jongkok maupun gaya menggantung
1. Teknik Dasar Awalan
    a. Dilakukan dengan lari secepat-cepatnya
    b. Tidak mengubah kecepatan dan langkah saat akan bertumpu pada papan tumpuan
2. Teknik Dasar tolakan
    a. Saat kaki tumpu menolak pada papan tumpuan,posisi badan lebih digerakan
    b. Urutan tumpuan kaki menolak pada papan tumpuan, mulai dari tumit, telapak kaki diteruskan pada 
        ujung telapak kaki
    c. Gerak mengayun kaki belakang ke depan atas bersamaan dengan kedua lengan
3. Teknik Dasar Sikap di Udara
    a. Badan melenting ke belakang
    b. Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga
    c. Kedua kaki hampir rapat di belakang badan
4. Teknik  Dasar Mendarat
    a. Dari sikap di udara , kedua lengan diluruskan ke depan
    b. Kedua lutut dan badan dibawa kedepan
    c. Saat kedua kaki akan menyentuh tempat pendaratan, luruskan kedepan dan mendarat dengan kedua
        tumit terlebih dahulu
    d. Saat kedua kaki mendarat kedua lutut mengeper dan berat badan dibawa ke depan 

ATLETIK ( LARI CEPAT 50 M )

Dalam perlombaan lari yang sesungguhnya, yang menentukan keberhasilan lari cepat 50 meter adalah teknik start, teknik lari dan finish, sedangkan teknik start yang digunakan adalah teknik start jongkok.
A. Teknik Dasar  Start Jongkok
     1. Aba-aba BERSEDIA / On Your Marks
         * Posisi jongkok dengan lutut kaki belakang menempel pada tanah / lintasan / Track
         * Kedua lengan dengan telunjuk dan ibu jari siap menyangga berat badan dengan posisi kedua lengan
            selebar bahu
     2. Aba-aba SIAP / Set
         * Lutut yang menempel pada tanah / lintasan ( Tarck ) diangkat bersamaan lutut kaki depan
         * Posisi pinggul lebih tinggi dari bahu dan kepala agak menunduk rileks
    3. Aba-aba YA
         * Dorongkan kaki depan pada start block
         * Kaki belakang digerakkan ke depan dalam keadaan tertekuk ( lutut diangkat ke depan atas )
Catatan :
a. Dalam lari cepat sikap badan dicondongkan kedepan
b. Gerakan tangan  bergerak cepat dan disesuaikan dengan kecepatan kaki
c. Pada saat mendekati dan melewati finish, ada beberapa gerakan badan agar mampu mencapai garis finish
    terlebih dahulu

BOLA BASKET

Dalam permainan yang sesungguhnya, bola basket dimainkan olah dua regu yang terdiri dari lima orang pemain.Lama permainan ditentukan dalam dua babak dan setiap babak adalah 20 menit dengan istirahat 10 menit.

TEKNIK DASAR PERMAINAN
A. Teknik Dasar Lemparan Samping
     a.Latihan lempar tangkap berpasangan
     b.Latihan lempar tangkap bertiga
 c.Latihan lempar tangkap formasi segitiga
B.Teknik Dasar Menembak Sambil melompat / Jump Shot
    a.Latihan menembak sambil melompat menggunakan dua tangan
    b.Latihan menembak sambil melompat menggunakan satu tangan
C.Kombinasi Ketrampilan Teknik Dasar
    a.Latihan lempar-tangkap sambil bergerak
    b.Latihan menggiring dan menembak
    c.Latihan lempar-tangkap dan menembak
PENGINGAT
1. Untuk dapat melakukan variasi,kombinasi dan koordinasi yang baik harus telah menguasai teknik-teknik 
     dasar terlebih dahulu
2. Dalam melakukan variasi, kombinasi dan koordinasi perlu adanya kerjasama yang baik agar bola yang digu
    nakan sebagai sumber belajar tidak asal bergerak

PERMAINAN BOLA VOLLY

Permainan Bola Volly adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh 2 regu/kelompok yang dibatasi oleh net dan dimainkan dengan menggunakan tangan.
SEJARAH SINGKAT
Permainan ini diciptakan pada abad ke 19 oleh William George Morgan berkebangsaan Amerika. Pertama diciptakan permainan ini dikenal dengan nama MINTONETTE yang diambil dari bahasa Indian sebagai bangsa asli Amerika.
Berdasarkan perkembangan istilah Mintonette dirubah menjadi Volly Ball yang artinya memvolly bola.Permainan volly masuk dan berkembang di Indonesia akibat penjajahan Belanda.
Untuk menghasilkan suatu permainan yang menarik selayaknya seorang pemain wajib menguangasai teknik dasar permainan.
TEKNIK DASAR
A.Teknik Gerak Dasar Passing
    Teknik dasar ini bertujuan untuk menerima bola baik dari bola service maupun bola smes yang bersifat memvolly bola. Teknik Passing yang harus dikuasai adalah Passing bawah dan Passing atas.
B.Teknik Gerak Dasar Service.
    Teknik dasar ini bertujuan untuk menghidupkan suatu permaian dengan kata lain service adalah bola sajian dari awal suatu permainan yang dilakukan dari garis belakang lapangan permainan.
Teknik service yang harus dikuasai adalah service bawah dan service atas.
C.Teknik Dasar Smes
    Teknik bertujuan untuk mematikan suatu permainan dengan melakukan pukulan keras dari atas net yang bersifat mematikan.
D.Teknik Dasar Blog/Bloking.
    Teknik bertujuan untuk membendung  pukulan keras diatas net agar tidak masuk kedaerah sendiri. 

PERTAURAN FUTSAL

PERATURAN 1


LAPANGAN
  • UKURAN
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:
Panjang : Minimal25 m, Maksimal 42 m
Lebar : Minimal 15 m, Maksimal 25 m
Ukuran Pertandingan Internasional:
Panjang : Minimal 38 , maksimal 42 m
Lebar : Minimal 18 m ,Maksimal 22 m
  • TANDA LAPANGAN
- Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
- Lebar garis pembatas 8 cm.
- Lapangan dibagi menjadi dua dan diberi garis tengah.
- Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
  • DAERAH PINALTI
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut :
- Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.
- Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
  • TITIK PINALTI
- Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
  • TITIK PINALTI KEDUA
Titik pinalti pertama digambarkan di lapangan 10 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.
  • TENDANGAN SUDUT
Seperempat Lingkaran dengan radius 25 cm ditarik di dalam lapangan dari setiap sudut.
  • DAERAH PERGANTIAN PEMAIN
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.
Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.
  • GAWANG
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang secara horizontal (cross bar).
Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibahagian belakang yang diberi beban.
  • KESELAMATAN
Gawang boleh dipindahkan, tetapi harus dipasangkan secara aman selama permainan.
  • PERMUKAAN LAPANGAN
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok.

KEPUTUSAN DAN PENEGASAN
  • KEPUTUSAN 1
Jika garis gawang antara 15 hingga 16m, maka radius seperempat lingkaran hanya diukur sebesar 4m. Dalam hal ini, tanda titik pinalti tidak lagi ditempatkan pada garis yang dibatasi daerah pinalti, tetapi berada tetap pada jarak 6m dari titik tengah antara posisi kedua tiang gawang.
  • KEPUTUSAN 2
Penggunaan lapangan yang datar dan berumput alami, atau rumput buatan diperbolehkan hanya untuk pertandingan lokal, tetapi tidak untuk pertandingan-pertandingan yang bersifat Nasional dan Internasional.
  • KEPUTUSAN 3
Tanda/titik dapat digambarkan di luar lapangan, 5 m dari busur pojok pada sudut kanan dan kiri dari garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini dapat diamati apabila tendangan sudut dilakukan. Lebar tanda/titik ini adalah 8 cm.
  • KEPUTUSAN 4
Tempat duduk pemain cadangan, berada dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping daerah bebas yang berada di depan meja pencatat waktu.

OLAHRAGA KESEHATAN

Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan “Duniawi”, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Bila olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.

Konsep Olahraga Kesehatan adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman)! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO! Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan! Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan!
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.

Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya.

SUSUNAN PENGURUS PUSAT Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA) Masa Bakti 2012-2016


SUSUNAN PENGURUS PUSAT
Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA)
Masa Bakti 2012-2016 

Ø  DEWAN KEHORMATAN / PEMBINA
1.  DR. H.Marzuki Alie
2.  E.E.Mangindaan
3.  Letjen TNI. Hotmangaradja Panjaitan
4.  Hary Tanoesoedibjo
5.  Mohammad Jafar Hafsah
6.  Hermanto Dardak
7.  Mahmudin Yasin
8.  Soekarwo
9.  Ir. H. Isran Noor, M.Si
10.           Dr.Oesman Sapta
11.           Muliaman D.Hadad
12.           Mayjen TNI. Soenarko
13.           E.Herman Kharoen



Ø  DEWAN  PENASEHAT
1.  Drs. Setya Novanto, Ak
2.  Letjen TNI (Pur) Nono Sampono
3.  Mayjen TNI (Pur) IGN. Mulyono
4.  Ferdiansyah, SE, MM
5.  Irjen Pol (Pur) Gordon Mogot, MSi
6.  Irjen Pol Johny Wainal Usman
7.  Dr.H.Freddy Simangunsong, MBA
8.  Harmidy Haroen
9.  Asril Gooce
10.           Harun Ngadimin
11.           Zulkaryono Arifin
12.            Raja Parlindungan Pane
13.            Frans Van Bronckhors
Ketua Umum                          :  A. Reza Ali
Wakil Ketua Umum I             :  Muhammad Muas, SH
Wakil Ketua Umum II            : Brigjen TNI (Inf) Arief Rahman
Wakil Ketua Umum III          : M.J. Papilaya
Wakil Ketua Umum IV          : Kol. (Inf) Jefri Rahawarin
Wakil Ketua Umum V            : Sahat Simanjuntak, SH


Ketua Harian                           : Michael Wattimena
Wakil Ketua Harian I              : Drs.Serta Ginting
Wakil Ketua Harian II            : Yoyo Arifhardani
Wakil Ketua Harian III           : Raja Sapta Oktohari
Wakil Ketua Harian IV           : Haryo Yuniarto, SH
Wakil Ketua Harian V            : Robin Hutagalung


Sekretaris Jenderal                : DR. RPM. Junusul Hairy, MS, AIFO
Wakil Sekjen I                        : Drs. Eddy Sibarani
Wakil Sekjen II                       : Martinez dos Santos
Wakil Sekjen III                     : Muslim, SH
Wakil Sekjen IV                     : Aryanti Baramuli
Wakil Sekjen V                       : Kol. (Mar) Bambang Tris


Bendahara Umum                   : Edith Bambang Rahmadi
Wakil Bendahara I                  : Frans Tanase
Wakil Bendahara II                : Moch. Arsyad
Wakil Bendahara III               : Andre Hasanudin
Wakil Bendahara IV               : Melianus Mau Leon











BIDANG-BIDANG

Bidang Organisasi & Daerah:
1.  Drs. Roni Gosal
2.  Ir. Brury Nanulaitta, M.T.
3.  Togi Tobing, Bsc
4.  M.Nasir Balfas
5.  Drs.Sudarsono
6.  Sunardi Sinaga
7.  YBA Soewardi


Bidang Hukum:
1.  Priambudi, SH
2.  Christopher Suhadi, SH
3.  M. Natsir, SH.

Bidang Data & Litbangwas:
1.  Dr.Fatimah SP.K.O
2.  Ferry Moniaga
3.  A.Muis Sakal
4.  Slamet Styadi.
5.  Carol Renwarin
6.  Dian Noor Solihin

 Bidang Humas:
1.  Finon Manullang
2.  Rachmat Aprianto
3.  Diapari Sibatangkayu
4.  Wolter Rumapar

Bidang Teknik Kepelatihan:
1.  John Amanopunyo
2.  Adi  Swandana
3.  Erzon
4.  Rony Sigarlaki






Bidang Wasit/Hakim:
1.  Agung Syamsul Hadi
2.  David Raja
3.  Warta Ginting

 Bidang Binpres & Pemassalan Atlet:
1.  Hengky Nanlohi
2.  Benny Maniani
3.  Pudji Rahardjo, MPd
4.  Haryoto, SIP
5.  Hendrik Simangunsong
6.  James Makawimbang
7.  La Paene Masara

 Bidang Pembinaan Tinju Putri:
1.  AKBP Rosni S, MPd.
2.  Hj.Yustianingsih
3.  Ritta Suatan
4.  Hj. MulyanaTampari, MPd
5.  Hj. Mawarni Hutagalung

Bidang Kesehatan:
1.  Dr.Widjonarso S, SpKO
2.  Dr. Syarief Alwi
3.  Dr.Fits  Patty
4.  Dr.Nauli Simbolon
5.  Dr. Nur Rahma

 Bidang Hubungan Luar Negeri:
1.  Laurens Bahang Dama
2.  Michael Tene
3.  Moh. Ridwan
4.  Donny Winardi





Bidang Dana & Usaha: 
1.  Jongkie Budiman
2.  Fery Chung
3.  Thomas Effendi
4.  Hj.Ellya Rosa S, SPd, MBA
5.  Ir.Benny Putong dan Soetaryo DP, MBA..


Bidang Teknik Pertandingan & Peralatan:
1.  Agus Baharudin
2.  Ir. Alfredo Malik
3.  Akp.Wiem Sapulette
4.  Drs. Irfan Nur
5.  Sutan Rambing
6.  Ahmad Fajar

Bidang Kemitraan & Marketing: 
1.  Jefirston R.Riwu Kore
2.  Isaac J.R.Litaay
3.  Lexi Budiman
4.  Asep Sulaiman
5.  Syarifudin Lado
6.  Daryadi 

Komisi Disiplin: 
1.  Brigjen (Pol) Ashar Suryobroto
2.  AKBP Sidik Prabowo
3.  Edy Ramli Sitanggang, SH
4.  Hans Watuna dan Alfred Kayoi